November 04, 2008

Kejaiban Basmalah 3

Makna Dua Sifat Rohmat (Ar-Rohmaanirrohiim)

Sebagian dari makna dua sifat rahmat di atas adalah suatu peringatan bagi seorang hamba agar gemar memohon rahmat-dari dan hanya-kepada Alloh Ta’ala. Hal ini karena Alloh ta’ala telah mengharuskan (Diri-Nya) untuk menyayangi hamba-hamba-Nya.

Raihlah Ketenangan dan Kebahagiaan

Seluruh makna-makna yang luhur ini beserta (tujuan-tujuan) yang lainnya wajib kita niatkan dengan sengaja di dalam hati dan harus kita hadirkan di dalam jiwa ketika kita melatunkan basmalah, kapan saja kita memulai suatu perbuatan dari sekian banyak perbuatan kita.

Dengan cara itu, maka ketenangan, kenyamanan hati dan kebahagiaan akan dapat anda raih, sebagaimana firman Alloh yang artinya:”Ingatlah, Dengan berdzikir kepada Allloh, maka hati menjadi tenang.: [QS. Ar-Ra’d: 28].

Sejarah Basmalah

Ketika basmalah melahirkan rasa butuh terhadap pertolongan Alloh dan kekuatan-Nya, maka manusia seluruhnya-sejak Nabi Adam ‘alaihis sallam hingga Alloh mewarisi kembali bumi beserta isinya ini (hari kiamat)- akan selalu butuh kepada-Nya. Mereka memerlukan bantuan dan pertolongan-Nya. Jika demikian, maka sejarah basmalah kembali kepada zaman sebelum adanya sejarah itu sendiri.

Al-Qur’an telah berbicara kepada kita tentang kisah Nabi Nuh ‘alaihis salaam. Beliau berkata kepada orang-orang yang beriman bersamanya dari kaumnya:

“Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Alloh di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sungguh, Robb-ku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Huud: 41]

Dan sesungguhnya Nabi Alloh Sulaiman ‘alaihis salaam memulai menulis suratnya kepada ratu Balqis, penguasa negeri Saba’ dengan kalimat basmalah...

“Sungguh surat itu dari Sulaiman dan sungguh (isi)nya: Bismillahirrohmaanirrohiim.”[QS. An-Naml:30]

Dan setiap pemeluk agama selalu menyebut nama tuhan yang diagungkannya ketika memulai perbuatan-perbuatannya. Orang-orang Nasrani memulai pekerjaannya dengan (menyebut) nama “bapak, anak, dan ar-Ruh”.

Adapun orang-orang Arab Jahiliyyah, mereka meminta berkah dengan nama-nama berhala mereka. Mereka berkata: “Dengan nama lataa, dengan nama ‘Uzza,...”

Dan ketika agama Islam datang, maka Nabi Muhammad Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bismikallohumma...(“Dengan Nama-Mu, ya Alloh...”). Beliau Shallallohu ‘alaihi wa sallam menuliskan lafazh “bismika Allohumma (dengan Nama-Mu, ya Alloh)” dalam perjanjian Hudaibiyyah.

Orang Quraisy pun menuliskan kalimat ini dalam perjanjian di antara mereka untuk memboikot Bani Hasyim.

Hingga akhirnya turunlah perintah untuk membaca basmalah.

Jadi, basmalah itu merupakan suatu sunnah mutaba’ah, yaitu suatu amal yang senantiasa diikuti (dari generasi kr generasi).

(dinukil dari Buku Keajaiban Basmalah dengan judul bahasa arab Asroorul Basmalah oleh Prof. Ibrohim bin Muhammad adh-Dhubai'i, dengan penerbit Media Tarbiyah, Bogor cetakan I Juni 2007)

Tidak ada komentar: